Kamis, 19 November 2020

BUILD SELF-IMAGE ( MEMBANGUN CITRA DIRI )


      


          Sudahkah kita membentuk atau membangun citra diri ?

        Pengalaman hidup dan bertambahnya usia, membuat seseorang ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga lingkungan dan orang lain. Bukannya tak menjadi diri sendiri, namun tanpa disadari setiap orang memiliki keinginan untuk dilihat sebagai sosok tertentu. Mungkin Anda dikenal sebagai orang yang pemalu, namun seiring berjalannya waktu, tuntutan profesi pekerjaan membuat Anda ingin dilihat sebagai pribadi terbuka dan meyakinkan. Hal tersebut wajar terjadi, karena setiap orang ingin membangun citra versinya sendiri di mata orang lain. 

        Namun, satu hal yang perlu Anda tanamkan kalau hal ini berbeda dengan istilah “pencitraan diri” yang sengaja menciptakan sebuah image padahal tidak merealisasikan kepribadian sesungguhnya orang tersebut—alias menciptakan image palsu.  Tak sedikit pula citra diri seseorang berbeda tujuannya di mata orang lain. Mungkin Anda ingin dilihat sebagai wanita mandiri, tapi sayangnya orang lain melihat Anda justru sebagai pribadi yang sombong. Lalu, bagaimana caranya agar tujuan pembangunan citra diri—atau personal brand—tidak disalahartikan oleh orang lain? Sama dengan perusahaan yang membutuhkan brand identity, Anda harus bisa menjadi public relation bagi diri sendiri. Lebih lengkap, simak saja cara-cara yang dapat ditempuh untuk membangun citra diri yang baik dan positif. 

Ibaratkan Anda Sebuah Brand 

Sama seperti perusahaan yang membutuhkan branding, diri Anda pun demikian. Jadi, bayangkan diri Anda adalah sebuah brand. Apa yang Anda ingin orang lain pikirkan saat mendengar atau mengingat nama Anda? Jika Anda sudah mengetahuinya, bagus. Selanjutnya tinggal menuju langkah strategi untuk menyampaikannya pada orang lain. 

Cari ‘Tagline’ Diri

 Tagline diri sebenarnya lebih mengarah kepada prinsip hidup. Setiap orang sebaiknya memiliki prinsip hidup untuk menimbulkan keyakinan pada setiap jalan kehidupannya. Mungkin prinsip hidup Anda “I am not a woman that needs a man. I’m a woman a man needs”. Dengan mengingat ‘tagline’ tersebut setiap harinya, dengan sendirinya Anda bisa menunjukkan pribadi yang mandiri, well organized, namun tetap menunjukkan sisi kelembutan.

 Manfaatkan Media Sosial

Menurut Shama Hyder, penulis buku Zen of Social Media Marketing, media sosial sangat berpengaruh pada pembangunan citra diri. Sama seperti brand yang memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan awareness, sebaliknya jangan pula menjadikan media sosial sebagai lahan ‘curhat’. Sebuah perusahaan tak mungkin menuliskan keluhan dan kerugiannya di media sosialnya, Anda pun tak perlu melakukan itu—kecuali Anda ingin dikenal sebagai orang yang selalu sendu atau pemarah. 

 

Saring Informasi Yang Dibagikan 

Setiap individu tetap membutuhkan privasi. Untuk membentuk sebuah citra diri, Anda perlu menyaring segala informasi yang akan dibagikan kepada orang lain. Tak semua orang bisa memahami dengan baik niat Anda. Tak menutup kemungkinan orang mengambil kesimpulan sendiri dan menyebarkan hal yang salah kepada orang lain tanpa mengonfirmasinya pada Anda.  

Lakukan, Bukan Bicarakan 

Talk less, do more, Glitzy. Percayalah, membicarakan kelebihan Anda tanpa membuktikannya hanya akan menimbulkan gosip dari orang sekeliling. Cara mudah menangkis komentar negatif adalah membuktikannya melalui aksi dan tindakan—bukan kata-kata. 

Konsisten Melakukannya 

Citra diri baik yang Anda bangun akan bertahan selamanya jika konsisten dilakukan dan menjadikannya sebuah kebiasaan. Anda harus bisa konsisten dengan prinsip, tujuan, dan menikmati proses agar personal brand Anda kuat. Inilah pula yang membedakannya dengan istilah pencitraan diri tadi.  

Kenali Diri Sendiri

Tak perlu menjadi orang lain ketika ingin menciptakan diri yang baik dan positif. Tanya diri Anda sendiri—sosok seperti apakah yang ingin Anda bangun dari diri sendiri. Kenali pula kelebihan dan kelemahan kita. Akan lebih bijak jika Anda mengeksploitasi kelebihan diri untuk kepentingan orang banyak. Biarkan kehebatan Anda tetap bisa dirasakan manfaat baiknya oleh banyak orang. Jangan membangun citra tanpa kapabilitas diri, karena Anda tak akan pernah bisa mencapainya. 

Jangan Berbohong

Bukan hanya menjadi orang lain, menjalankan sesuatu dengan tidak jujur akan berujung padakebuntuan. Orang lain pun akan dengan mudah ‘mencium’ bau busuk yang Anda coba tutupi. Dengan terbiasa jujur, orang lain akan percaya dengan sendirinya pada citra diri yang Anda sedang atau sudah bangun.  

Tak lagi ada dalih

      Ketika gagal dalam mencapai sasaran atau ambisi kita sering kali mmebuat dalih atau alasan yang membenarkan kegagalan kita. Yang harus kita ingat adalah “Dalih, bukan pembenaran”. Berikut dlih-dalih yang biasanya kita ucapkan:

“Saya tidak terbentuk dengan cara begitu.”

“Itu karena kesalahan orang tua saya.”

“Seandainya saja saya masuk univeristas”

“Saya terlahir dlam horoskop yang salah”

Berjanjilah pada diri sendiri : “Saya tidak akan membuat dalih”

 

Bangga dengan diri Anda sendiri

Buatlah daftar aset-aset ‘tak terlihat’ Anda, seperti hard skill dan soft skill yang Anda miliki. Dengan demikian Anda akan tau siapakah diri anda sebenarnya dan apa yang Anda punya untuk Anda tawarkan, kemudian lihatlah diri jasmani dan mental Anda dan mulailah bangun keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri, dan berilah peluang pada otak Anda. Anda itu 

 

Memperhatikan penampilan

Periksalah penampilan Anda didepan cermin, namun bukan hanya penampilan luar saja. Apakah penampilan Anda mencerminkan seseorang yang Anda inginkan? Jika penampilan Anda baik diluar, maka ini akan membantu Anda untuk merasa lebih baik didalam. Jika Anda perhatikan orang-orang yang keluar dari salon, bahasa tubuh, gerakan,  dan lirikan mata mereka memancarkan kepercayaan diri, rasa bangga dan citra diri yang lebih kuat. Uang yang Anda pakai untuk penampilan Anda adalah hal yang pantas dilakukan. Namun, jangan sampai ego mendorong Anda untuk terus menerus menggunakan uang Anda dalam jumlah yang banyak. Cobalah jangan sampai terobsesi pada diri sendiri.

 

Periksa apa yang masuk ke dalam otak

Saringlah segala hal yang masuk kedalam otak Anda, jangan sampai hal-hal negatif masuk dan menyabot aset atau kesuksesan Anda, dan juga jangan sampai anda melakukan hal tersebut pada diri Anda sendiri. Jika Anda sadar diri Anda sedang dalam modus penghancuran diri maka sadarlah dan alihkan pikiran Anda ke hal-hal positif. Bayangkan ini seperti memeriksa sekantong buah dan buanglah buah-buah yang busuk.

 

Percaya diri

Kepercayaan merupakan satu kata yang kuat. Suatu cerita tentang kepercayaan datang dari Linford Christie yang menjadi juara Olimpiade 110 meter pada usia 34 tahun, kemenangan ini bukan didapatkan karena tubuhnya yang lebih baik atau umurnya yang lebih muda dari atlet lain, namun ia dapat melakukannya setelah ia mengatasi pendapat dari para ‘pakar’ yang mengatakan umur diatas 24 tahun tidak lagi bisa berlari dikecepatan seperti itu. Namun, Linford Christie percaya ia bisa.

 

Buat pernyataan-pernyataan positif

Sangat penting untuk membuat ungkapan-ungkapan positif, pernyataan-pernyataan yang kuat akan berdampak hebat bagi alam bawah sadar dan akan semakin efektif jika terus diulang-ulang, Contoh ungkapan positif:

“Saya percaya diri”

“Saya adalah pembicara yang baik”

“Saya aman secara finansial”

Jangan mengatakan “Saya akan menjadi...”, karena ini akan mengurangi gairah pada pikiran positif Anda, biarkan alam bawah sadar Anda terpusat pada hasil yang dikehendaki dan hasil itu pasti terjadi.

 

Jangan takut pada kesalahan\

Kesalahan, kekeliruan, yang oleh sebagian orang disebut dengan kegagalan, hanyalah “hasil yang kurang memuaskan”. Kesalahan adalah pengalaman yang dari sanalah Anda mendapatkan informasi. Dan jik Anda dapat berlaku bijak, kesalahan dapat membantu Anda dalam membangun masa depan.

 

Lakukan pekerjaan kasih sayang

Ingat perkataan :”Mustahil Anda tidak berhasil jika Anda menolong orang lain untuk mendapatkan apa yang ia inginkan”. Cobalah untuk meluangkan waktu untuk membantu orang lain, walaupun Anda sangat sibuk atau sangat sukses. Sedikt waktu yang berguna itu kan membantu Anda dalam membangun keyakinan diri, citra diri, dan kepercayaan diri.

 

Periksa lingkungan Anda

Jika Anda berada pada lingkungan yang kurang mendukung, yang bersifat negatif atau meremehkan pencapian Anda, kelurlah dari lingkungan itu dan bergabunglah dengan orang-orang yang merupakan ‘pembangun’. Ingatlah perkataan ini: “Jika Anda berada pada lingkungan yang berorientasi pada keberhasilan maka mustahil Anda tidak berhasil”.

 

Kumpulkan ‘catatan keberhasilan’

Kembalilah pada ingatan keberhasilan Anda, himpun catatan keberhasilan Anda baik dalam karir maupun kehidupan pribadi, ini dapat sangat membantu ketika Anda dilanda keraguan atau kehilangan kepercayaan diri. Catatan ini akan menegakkan kembali kepercayaan diri Anda yang terguncang.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar