Introspeksi diri adalah tindakan melihat ke dalam pikiran maupun perasaan sendiri. Ketika melakukan introspeksi diri, kita akan banyak melihat ke belakang mengenai hal-hal yang sudah kita lakukan, baik itu positif maupun negatif.Tujuan introspeksi diri bukanlah mengungkit masa lalu dan tenggelam di dalamnya. Sebaliknya, hal ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi perilaku kita sehingga kita dapat berdamai dengan diri sendiri maupun memperbaiki hubungan dengan orang lain.
Manfaat melakukan introspeksi diri
Introspeksi diri adalah cara utama untuk menilai kekurangan dan kelebihan diri kita sendiri yang akan dilihat oleh orang lain. Oleh karena itu, Anda harus melakukannya secara sadar dan jujur agar mendapatkan manfaat dari introspeksi diri, seperti:
- Mengurangi kecemasan karena kita akan dapat berpikir dengan lebih efisien
- Menaikkan level kepercayaan diri karena dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri
- Membuat lebih mampu berempati terhadap orang lain
- Memunculkan ide-ide baru, termasuk dalam mengembangkan bakat yang ada dalam diri
- Membuat Anda lebih bahagia sesuai dengan standar sendiri.
Bentuk introspeksi diri
Introspeksi diri seharusnya melahirkan pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Sayangnya, ada pula orang yang justru jatuh ke lubang yang salah ketika selesai mengevaluasi dirinya sendiri.Para psikolog membagi introspeksi diri ke dalam dua tipe, yaitu:
1. Refleksi diri
Refleksi adalah bentuk introspeksi diri yang positif. Dengan melakukan refleksi diri, orang tersebut akan menghargai setiap pemikiran maupun tindakan yang telah dilakukannya.Tak hanya itu, refleksi juga akan membuat seseorang dapat menerima dan belajar dari kesalahan yang mereka perbuat. Pada akhirnya, refleksi diri akan melahirkan pribadi yang lebih baik dan lebih sadar akan kemampuan dan ketidakmampuan dirinya sendiri.
2. Ruminasi diri
Ruminasi adalah bentuk introspeksi diri negatif dan berkebalikan dengan refleksi diri. Ketika melakukan ruminasi, seseorang cenderung melebih-lebihkan kegagalan yang dialaminya sehingga ia meragukan diri sendiri dan menilai dirinya lebih rendah dari orang lain.Ruminasi inilah yang harus dihindari dalam introspeksi diri. Jika Anda merasa terjebak pada ruminasi diri, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dampak negatifnya, yaitu:
- Menyibukkan diri pada kegiatan yang melahirkan pikiran positif, misalnya berolahraga, bersosialisasi dengan orang yang positif, maupun belajar meditasi.
- Fokus pada memecahkan masalah daripada sibuk menyalahkan diri sendiri. Misalnya saat Anda melakukan kesalahan di tempat kerja, coba berdiskusi dengan teman atau atasan untuk mencari solusi agar hal yang sama tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Melakukan introspeksi diri yang benar
Anda tentu tidak ingin fokus pada refleksi ketimbang ruminasi saat melakukan introspeksi diri, bukan? Nah, untuk itu, ada tips dari psikolog tentang cara melakukan introspeksi yang benar, yaitu:
Berdamailah dengan diri sendiri
Jangan terlalu sering menyalahkan diri sendiri atas kesalahan apa pun yang Anda pernah lakukan di masa lalu. Apabila Anda tidak 100 persen jujur dengan diri sendiri terkait hal yang tengah terjadi, atau cara Anda berperilaku selama ini, proses membantu diri sendiri pun akan menjadi sulit dilakukan.Terkadang, kebiasaan buruk memang sulit untuk disingkirkan. Anda tak harus melakukan perubahan dalam sekejap. Jika ada resolusi dan tujuan tak tercapai, Anda tak perlu menyalahkan diri sendiri. Maafkanlah diri sendiri walau terkadang membuat kesalahan.
Bedakan sifat dengan perilaku
Jika Anda merasa memiliki sifat dermawan, lalu tidak memberi bantuan pada orang lain sesekali, hal itu tidak akan mengubah sifat Anda. Memprioritaskan diri Anda bukanlah hal yang salah selagi Anda tidak melakukan hal yang negatif.
Menghargai proses
Misalnya ketika Anda sudah tidak merokok selama 10 tahun, kemudian kembali merokok hari ini, jangan melihat diri Anda sebagai orang yang gagal karena Anda pernah berhasil menahan diri selama 10 tahun dan bisa melakukannya lagi di kemudian hari.
Jangan melebih-lebihkan kesalahan diri sendiri
Sesekali melakukan kesalahan adalah hal yang manusiawi, jadi janganlah melebih-lebihkan kesalahan yang dibuat tersebut. Sebab, pada akhirnya, kita semua adalah manusia. Dan sangat manusiawi jika kita melakukan kesalahan.
Membuat pola kebiasaan baru
Sebagai manusia, tentu kita sering menjalankan banyak kebiasaan. Beberapa kebiasaan tersebut bermanfaat, namun sebagian lagi bisa saja merugikan diri sendiri dan orang lain.Dalam melakukan proses introspeksi dan refleksi diri, Anda perlu mengenali dan mengelompokkan kebiasaan yang sering dilakukan. Dengan mempelajari kebiasaan-kebiasaan tersebu. Anda bisa menghilangkan kebiasaan yang tak bermanfaat, sekaligus menambah kebiasaan sehat dan positif.
Contoh-contoh pertanyaan untuk melakukan refleksi diri
Sebenarnya, cara refleksi atau introspeksi diri tiap individu dapat berbeda-beda. Memulainya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu bisa dilakukan. Beberapa contoh pertanyaan saat refleksi diri, yaitu:
- Apa cara yang paling saya sukai untuk menjalani hari?
- Jika bisa kembali ke masa lalu, apa hal yang ingin saya sampaikan pada diri saya di masa tersebut?
- Apa yang mungkin disampaikan oleh bagian tubuh saya, jika mereka bisa berbicara?
- Apa yang paling saya sukai dari hidup?
- Apa yang bisa saya pelajari dari kesalahan di masa lalu ?
- Apa hal yang paling membuat saya berenergi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar